Penyerangan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina terus menuai kecaman berbagai pihak. Majelis Mujahidin menyerukan kepada umat Islam untuk segera melakukan aksi boikot terhadap simbol-simbol ekonomi, politik dan kekuatan Israel.
Aksi ini dinilai sebagai bentuk konkrit tindakan solidaritas masyarakat dunia dalam melawan kejahatan Israel beserta sekutunya. Pernyataan ini ditegaskan oleh Majelis Mujahidin dalam rilis yang diterima detikcom,
Majelis Mujahidin juga meminta kepada umat muslim untuk dapat segera membantu warga Palestina berupa obat-obatan, harta, bahkan jiwa jika diperlukan.
Organisasi ini juga mengkritik sikap Presiden AS terpilih Barack Obama yang tidak bereaksi apa-apa terhadap serangan brutal Israel. Tindakan ini dinilai sebagai bentuk dukungan AS terhadap kekejaman Israel.
Israel terus melancarkan serangan. Pada malam pergantian tahun kemaren, tercatat 3 warga tewas di Jalur Gaza.
Aksi Israel ini sudah menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.Informasi menyebutkan, serangan terbaru, yang menewaskan 3 orang tersebut, diantaranya adalah wanita. Dan sebenarnya, serangan ditujukan kepada seorang pemimpin Hamas dari Brigade Ezzedine al-Qassam.
Bahkan dalam serangan terakhir, Israel berhasil menewaskan salah satu pemimpin senior Hamas, Nizar Rayan.
Hamas mengatakan, enam polisi Palestina termasuk keluarga Rayan ikut termasuk yang terbunuh dalam serangan tersebut. Sebelumnya, Rayan dikabarkan menolak saran Hamas untuk segera meninggalkan rumahnya untuk menghindari serangan Israel.Target serangan yakni Abu Anas Chabana. Rumah dia pun luluh lantak diterjang roket. Namun sang empunya rumah selamat, karena tidak berada di lokasi. Hamas menegaskan kalau Israel harus membayar mahal atas kematian Rayan.
Beberapa saat sebelum serangan terjadi, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan kalau Hamas telah berjuang dengan semangat baja, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (1/1/2009). Tidak berapa lama setelah Olmert berbicara, bangunan sepanjang pertokoan rusak akibat serangan udara.
Pejabat medis Palestina mengatakan, tiga warga sipil tewas dalam serangan udara itu dan melukai 100 orang lainnya.
“Saya sangat berharap bisa berhasil dalam mencapai tujuan kami dengan cepat,” kata Olmert.
Serangan terus dilakukan pasukan Israel dengan menggunakan pesawat tempurnya. Sejumlah tempat menjadi sasaran. Korban diperkirakan akan semakin bertambah
Imbas agresi militer Israel atas Palestina disikapi sejumlah negara Arab dengan cara berbeda. Mereka tidak merayakan malam pergantian tahun. Pesta-pesta di sejumlah negara dibatalkan.
Beberapa negara Arab ikut bersedih pasca serangan israel yang membabi buta pada malam tahun baru kemaren, beberapa negara itu menyatakan solidaritasnya dengan cara tidak merayakan acara tahun baru 2009, antara lain Mesir, Jordania, Uni Emirat Arab, dan Syiria dengan meniadakan segala macam perayaan. Padahal sebelumnya, rencana di kota-kota di negara itu telah disiapkan, dengan pagelaran konser musik.
Memang, keputusan ini diambil sebagai hasil dari pertemuan liga Arab. Tindakan ini sebagai respons atas penyerangan Israel yang telah menewaskan 400 warga Palestina.
“Sebagai solidaritas tas penderitaan warga Palestina dan pembantaian yang terjadi di Gaza. Kementerian Kebudayaan dan Informasi meniadakan pesat tahun baru,” ujar seorang pejabat di Mesir.
Sedang di Jordania, acara di sejumlah hotel bintang lima pun demikian, dibatalkan. “Ini sebagai solidaritas bagi warga di Gaza,” kata Ketua Asosiasi Hotel di Jordania, Michael Nazzal.
Warga di Jordania, umumnya merayakan dengan menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas.
sekarang kita tanya pada diri kita masing-masing,apakah kita juga peduli pada kejadian ini?
apa dedikasi kita untuk palestina?
masihkah kita punya perikemanusiaan?
kalau anda memang masih punya perikemanusiaan,marilah kita bersatu untuk berjuang!!!!
kita torehkan solidaritas kita untuk palestine,,,,,,,,mari kita bersama tak perduli ras ataupun agama kita,,,,
"save palestine!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar